Senin, 07 Desember 2009

Taneh Karo Simalem

TANEH KARO SIMALEM


ku tatap ras kuturiken....
taneh ingan kemulihen...
ku jamu ras ku kema-kema bage....
taneh karo mejile....

o..
taneh karo simalem.....
inganta cio, cilinggem....

meganjang kel beritana....
sebekang-belang dunia....
mehamat bge jelmana kerina...
la kel lit si jegirna....

o...
taneh karo si malem.....
inganta cio cilinggem....

Jumat, 20 November 2009

Pemandangan di Tanah Karo



Tanah Karo

Tanah Karo merupakan dataran tinggi karo dgn ibukota Kabanjahe yang terletak 77 km dari kota Medan, ibukota Propinsi Sumatera Utara. Luas daerah Kabupaten Karo sekitar 2.127,25 kilometer persegi yang terbentang di dataran tinggi dengan ketinggian 600 sampai 1400 meter diatas permukaan laut. Karena berada diketinggian tersebut tanah Karo Simalem mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17 derajat celcius.

Didataran tinggi Karo inilah bisa kita temukan indahnya nuansa alam pegunungan dgn udara yg sejuk dgn ciri khas daerah buah dan sayur. Di Daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak dalam keadaan aktif berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti Kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo.

Dilihat dari Geografi Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan daerah Hulu Sungai. Wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 kilometer persegi atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi Daerah TIngkat I Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2 derajat 50 menit Lintang Utara sampai 3 derajat 19 menit Lintang Utara dan 97 derakat 55 menit Bujur
Timur sampai dengan 98 derajat 38 menit Bujur Timur.

Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Tapanuli Utara
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi Daerah Istimewa Aceh)

Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1400
meter diatas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:
- Daerah ketinggian 140 sampai dengan 200 meter diatas permukaan laut seluas 9.550 Ha (4.49 %)
- Daerah ketinggian 200 sampai dengan 500 meter diatas permukaan laut seluas 11.373 Ha (5.35 %)
- Daerah ketinggian 500 sampai dengan 1000 meter diatas pemukaan laut seluas 79.215 Ha (37,24%)
- Daerah ketinggian 1000 sampai dengan 1400 meter dari permukaan laut seluar 112.587 Ha (52,92%)


  • Ibukota
Kabanjahe
  • Luas Wilayah
2.127,25 km ²
  • Letak
140 - 1,400 m di atas permukaan laut
  • Jumlah Penduduk
276.763
  • Kepadatan Penduduk
130 jiwa/km ²
  • PDRB/Kapita
US$ 491
  • Iklim
Tropis basah
Curah hujan 1.000 - 4.000 mm/tahun
Suhu udara 16°C - 27°C
Kelembaban udara 82%
  • Potensi
Komoditas sayur-mayur dan buah-buahan
Sumber daya hutan (kayu gergajian, log pinus, log rimba)
Sumber daya perkebunan (kopi, kemiri, kemenyan)
Sektor perikanan darat
Bahan galian C (dolomit dan belerang, batu, pasir)
Sektor pariwisata (pemandangan alam, udara yang sejuk, bukit-bukit)
  • Peluang
Industri pengolahan buah-buahan dan sayur-mayur
Investasi Industri hasil hutan (kayu lapis)
Pembangunan kawasan wisata, hotel dan restoran

Sabtu, 14 November 2009

Wilayah Tanah Karo


berastagi.jpgTanah Karo adalah sebuah kabupaten yang terletak di Propinsi Sumatera Utara yang dipimpin oleh seorang bupati yang berkedudukan di ibukota kabupaten yaitu Kabanjahe dengan jarak sekitar 78 km dari
Medan.

Berikut ini adalah jalur lintasan menuju Tanah Karo dari
kota
Medan.

SEMBAHE

Sembahe merupakan salah satu lintasan jalan raya

Medan – Brastagi sekitar 35 km dari
Medan. Memiliki udara yang sejuk dan sungai jernih yang sangan cocok untuk tempat pemandian. Banyak pengunjung datang ke sini untuk santai pada akhir pekan atau libur umum. Tempat ini dapat ditempuh selama 45 menit dengan kendaraan bermotor dari
kota
Medan. SIBOLANGIT

Sekitar 15 menit perjalanan dari Sembahe, tibalah di Sibolangit yang berada kira-kira 40 km dari

kota
Medan. Sepanjang jalan akan terlihat Hutan Wisata yang sebelumnya merupakan kebun botani (tumbuh-tumbuhan) yang terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan antara Sembahe dan lembah sekitarnya, memiliki udara yang sangat sejuk. Jalan-jalan kecil yang menyenangkan di hutan hujan ini berguna untuk pemberhentian para turis lokal maupun dari manca negara, di antara pakis-pakis raksasa dan pohon-pohon yang ditutupi lumut.
Para ahli botani akan dengan mudah dapat menemukan berbagai hal yang menarik dari tumbuh-tumbuhan langka yang banyak tumbuh di taman ini, di samping adanya berbagai burung-burung liar.
Di sepanjang jalan ini juga dapat ditemukan pondok-pondok durian yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat beristirahat sambil makan durian.
BANDAR BARU

bandarbaru.jpgBandar Baru, merupakan suatu
kota kecil lebih kurang 47 km dari
Medan ke arah Brastagi, memiliki udara sejuk dan nyaman yang cocok untuk liburan serta berakhir pekan.
Kota kecil ini juga merupakan bumi perkemahan Pramuka yang pada tahun 1977 sebagai tempat pelaksanaan Jambore Internasional Pramuka.

Di sini juga terdapat Yayasan Gelora Kasih yang merupakan tempat penyandang anak-anak yatim piatu yang dikelola oleh GBKP (Gereja Batak Karo Protestan)

PENATAPEN (PEMANDANGAN)penatapen.jpgPenatapen adalah merupakan tempat lintasan jalan
Medan – Brastagi yang dekat dengan perbatasan antara Tanah Karo dengan Deli Serdang. Di tempat ini sering digunakan sebagai tempat pemberhentian sejenak bagi orang yang telah lelah dalam perjalanan sambil menikmati hangatnya jagung rebus dan jagung bakar. Dari sini kita bisa memandang ke arah Bandar Baru dan
Medan, juga bisa melihat air terjun Sikulikap serta jalur pendakian ke gunung Sibayak.

LAU DEBUK-DEBUK

lau-debuk2.jpgLau Debuk-debuk merupakan sebuah desa yang memiliki sumber air panas dengan kandungan belerang, banyak dikunjungi oleh turis untuk menikmati hangatnya air belerang dalam suasana kesejukan udara pegunungan. Desa ini terletak lebih kurang 10 km dari Bandar Baru menuju Brastagi, di kaki gunung Sibayak yang memiliki ketinggian sekitar 2.100 km dari permukaan laut


TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN
tahura1.jpgTaman Nasional Tongkoh yang diberi nama
Taman
Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan berlokasi kira-kira 6 km sebelum
kota Brastagi, dalam perjalanan dari
Medan.
Taman itu punya kebun binatang dengan pondok-pondok unik dan gajah tunggangan untuk anak-anak. Jalan setapak menuju hutan juga tersedia, untuk pengunjung yang ingin meneliti ataupun sekedar melihat tumbuhan hutan, anggrek-anggrek liar, pakis-pakis besar, berbagai tumbuhan kayu liar berselimut lumut dan jamur, beragam jenis kupu-kupu, burung-burung, kera, dan lainnya.

BUKIT KUBU

Bukit Kubu adalah salah satu hotel yang memiliki arsitektur peninggalan zaman kolonial, mempunyai arena atau lapangan latihan golf, tenis, serta kebun-kebun bunga yang indah. Bukit Kubu sering dikunjungi oleh turis-turis dari Eropa, khususnya wisatawan asal Belanda untuk menikmati akhir pekan mereka dengan mengenang keadaan zaman kolonial lalu.

BRASTAGI

berastagi.jpgBrastagi adalah tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di ketinggian sekitar 4.594 kaki dari permukaan laut dan dikelilingi barisan gunung-gunung, memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas, hijau, dan Brastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah Karo, seperti hotel berbintang, restotran, golf dan lain-lain sampai kepada hotel yang tarifnya relatif dapat terjangkau. Brastagi juga dikenal dengan julukan
kota
“Markisa”.
Dari

kota “Markisa” Brastagi, para pengunjung akan menikmati pemandangan yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif, yaitu gunung Sibayak dan gunung Sinabung.

Untuk mendaki gunung Sibayak diperlukan waktu lebih kurang 3 jam perjalanan dan kita bisa menikmati pemandangan yang indah di pegunungan tersebut atau perlu waktu 3 sampai 4 jam perjalanan di hutan untuk melihat kekayaan alam di dalamnya baik flora maupun fauna di sekitar hutan tersebut. Selain buah-buahan markisa, Brastagi juga terkenal sebagai penghasil berbagai jenis sayur-sayuran, buah-buahan dan bunga-bunga. Di
kota Brastagi dilaksanakan beberapa peristiwa pariwisata antara lain “Pesta Buah” atau festival buah dan festival kebudayaan “Pesta Mejuah-juah” yang diadakan setiap tahun. Tanah Karo juga memiliki tradisi yang telah turun temurun dilakukan yaitu “Kerja Tahun” yang diselenggarakan setiap tahun oleh orang-orang Karo yang tinggal di daerah tersebut ataupun yang sudah merantau datang kembali ke perkampungan yang memiliki hubungan keluarga untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi.
KAMPUNG LINGGA

lingga.jpgKampung Lingga terletak di ketinggian sekitar 1.200 m dari permukaan laut, lebih kurang 15 km dari Brastagi. Lingga merupakan perkampungan Batak Karo yang unik, memiliki rumah-rumah adat yang diperkirakan berumur 250 tahun, tetapi kondisinya masih kokoh. Rumah tersebut dihuni oleh 5-6 keluarga yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Rumah adat Karo ini tidak memiliki ruangan yang dipisahkan oleh pembatas berupa dinding kayu atau lainnya.

SIPISO-PISO

Sipiso-piso terletak lebih kurang 24 km ke utara Kabanjahe menuju ke arah Danau Toba, merupakan air terjun yang terkenal dengan ketinggian lebih kurang 360 kaki sebelum mengalir ke Danau Toba. Daerah ini memiliki pemandangan yang indah seperti daerah Tao Silalahi yang berada di dekatnya dan terletak di bagian utara Danau Toba.

Kamis, 12 November 2009

Stop JUNGUT_JUNGUT !!!!!

Jungut – Jungut

Secara tutur saya memanggilnya Kila. Tetapi dia lebih senang dipanggil abang daripada dipanggil Kila. “Biar tidak terlihat tua” katanya suatu ketika. Sore itu pertemuan saya dengan abang itu di sebuah cafĂ© yang menjual aneka cokelat perusahaan francise dari Paris, di Mall baru di kawasan Senayan Jakarta. Pertemuan ini membuat saya agak sedikit gugup. Maklum, abang ini termasuk 10 besar orang Karo tersukses versi buku “Orang Karo diantara orang Batak” karya Martin Perangin-angin.

Kebetulan konglomerat Karo ini meminta saya untuk membantunya mendaftar di beberapa mailinglist Karo. Alasannya sederhana, “Untuk mengetahui perkembangan Karo.” Dengan sigap pula saya membuka berbagai portal yahoogroups langsung dari laptopnya sambil menyeruput secangkir coklat panas yang segelasnya sampai Rp. 45.000!

Selama melakukan register mailinglist, sang abang terus bercerita mengenai bisnisnya dan segala keterkaitannya dengan Karo. Dia mencoba bertanya, atau lebih tepatnya mencoba meminta nasihat dari saya, bagaimana caranya bisa sukses berbisnis dengan orang Karo. “Kenapa ya kalau kita bekerjasama dengan orang Karo tidak pernah berhasil?”

Rabu, 11 November 2009

aku cinta budayaku

Wanita Karo di Indonesia 500 early Postcards

Wanita Karo
Seorang wanita Karo tempo doeloe menjadi cover buku “Indonesia 500 early Postcards”. Wanita Karo itu duduk dengan gaya anggun memakai pakaian khas wanita Karo lengkap dengan tudung dan padung-padung tempo doeloe. Yang uniknya di atas tudung wanita Karo itu diletakkan “Sumpit Nakan”.

Keanggunan wanita Karo Tempo doeloe adalah sebuah sisi eksotik kearifan lokal budaya Karo. Yang pasti pose wanita Karo ini menjadi pose terbaik/pilihan dari 500 gambar kartu pos seluruh Indonesia yang dikeluarkan pada zaman kolonial.

Diantaranya ada beberapa yang menggambarkan kehidupan kuta Karo Tempo Doloe. Seperti Istana Sibayak Lingga di Kabanjahe. Istana Raja Karo ini berdiam 16 Jabu (16 Keluarga). Istana ini sudah hangus dibakar rakyat Karo saat zaman Revolusi tahun 1947. Raja Sibayak Lingga terakhir adalah Raja Kelelong Sinulingga bulang dari Isfridus Sinulingga (suami Tio Fanta Pinem).


Cekurak

Suatu sore di bulan Desember 2006, tepatnya di Jakarta International Film Festival (JIFFEST) tanpa sengaja saya bertemu dengan Dian Sastrowardoyo, aktris terkenal peraih piala Citra lewat aktingnya dalam film laris “Ada apa dengan Cinta”.

Kebetulan saat itu bioskop Djakarta XXI venue JIFFEST penuh sesak oleh pecinta-pecinta film yang mau menonton film-film dari berbagai penjuru dunia. Sebenarnya sosok Dian Sastro tidak begitu menonjol dibanding penonton lain. Namun feeling saya yang diciptakan sensitif pada artis cantik cepat menangkap sosok Dian. Entah kenapa, sore itu Tuhan begitu baik pada saya, hingga mengabulkan permohonan saya berada satu bioskop dan duduk di dekat Dian Sastro!

Film VOLVER asal Spanyol yang kata orang bagus dan menang di berbagai festival film, justru tidak menarik di mata saya. Malam itu tidak ada yang paling menarik dalam alam pikiran saya selain Dian Sastro yang duduk di dekat saya.

Terus terang saat itu saya tidak bisa kosentrasi lagi. Mata saya memang melotot ke widescreen. Namun hati saya sedang menikmati raga Dian Sastro. Teman saya, seorang sutradara film yang kebetulan duduk di sebelah saya nyeletuk, “Tempat kerja lo kan banyak artis. Cewek gitu aja diliatin. Norak lo!!”. Dengan suara setengah berbisik (agar tidak terdengar Dian) saya berkata, “Ini Dian Sastro, men!”.

Cekurak milik siapa

Menurut kamus besar bahasa Karo karya Darwin Prinst, tertulis pengertian Cekurak adalah menjelekkan orang lain, atau menjelek-jelekkan sifat orang lain. Cekurak bisa juga diartikan dalam bahasa Indonesia, ngomongin orang lain atau yang lebih dikenal dengan nama GOSIP. (lagi…)